Madu murni bisa saja bergas dan berbuih. Hal itu dikarenakan madu murni tersebut masih mentah (raw honey) yang setelah dipanen tidak melalui proses pasteurisasi (pemanasan) dan penyaringan ultra. Jadi tidak perlu khawatir jika Anda membeli madu ketika mendapati botol madu menggembung, saat membuka tutup botol berbunyi desisan dan terlihat buih di permukaan madu.
Kenapa hal itu bisa terjadi..?
Karna madu murni yang masih mentah akan mengeluarkan enzim diastase, enzim diastase inilah yang menyebabkan madu mentah mengeluarkan gas dan buih, enzim diastase merupakan enzim yang ditambahkan lebah pada saat pematangan madu.
Enzim ini hanya didapati pada madu murni tanpa pemanasan setelah di panen, karna enzim ini dapat mati jika di panaskan dalam suhu yang tinggi diatas 40 derajat Celsius.
Enzim diastase merupakan protein yang hanya aktif dalam kondisi tertentu dan lebih aktif jika madu berada dalam suhu diatas 29 derajat Celsius, kadar air diatas 22 persen dan madu mengalami goncangan ketika pendistribusian.
Dari segi khasiat, madu murni yang mengeluarkan gas menunjukkan masih mengandung enzim protein dan vitamin yang baik untuk tubuh. Jadi tidaklah benar jika madu yang bergas adalah madu dengan kualitas yang jelek atau rusak. Justru madu yang bergas menunjukkan kualitas yang baik, terlebih madu hutan tropis di Indonesia memiliki kadar air sekitar 20-25 persen serta Indonesia memiliki kelembapan udara yang cukup tinggi (80 RM), sehingga wajar jika madu madu yang terdapat diindonesia khususnya madu hutan mengeluarkan gas dan buih.
Namun perlu diperhatikan jika madu terlalu encer, dalam penyimpanan madu yang terlalu encer dapat mengeluarkan alkohol, hal ini ditandai dengan aroma madu yang seperti tape dan rasa kecut asam yang berlebih. Madu yang demikian sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Madu Huwaida menjaga kualitas madu hutan dengan mengemasnya secara higienis dan tanpa proses pasteurisasi serta menjaga supaya madu tidak rusak. hal ini terlihat dari banyaknya testimoni sehat dengan Madu Huwaida.
Posting Komentar